foto : dokumentasi suara merdeka |
Wonosobo -Pergantian tahun
merupakan moment berharga yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Acara –
acara telah disiapkan jauh hari sebelum hari pelaksanaan demi memeriahkan acara
tersebut. Tempat – tempat keramaian (hiburan) banyak diserbu penggujung agar
bisa menikmati malam pergantian tahun tersebut. Namun naas di saat sebagian
besar orang merayakan gemerlapan indahnya pesta kembang api dan nyaringnya
teriupan terompet, dua dari enam pendaki harus memejamkan matanya untuk selama –
lamanya di puncak tertinggi ke tiga di jawa tengah. Ya...Gunung Sindoro menjadi
saksi tewasnya dua pendaki ABG asal Desa Kapulogo, Kecamatan Kepil, Kabupaten
Wonosobo. Mufaikin (17 tahun) dan Mundi Ulfuad (15 tahun) yang tercatat sebagai siswa aktif di SMK
Almadani Kepil dan SMP 3 Kepil, bersama empat teman lainya Ahmad Khosim,
Islaudi dan Imam Hidayat yang seharusnya menghabiskan malam tahun baru di
puncak Sindoro, malah menjadi bencana, kedua korban diyakini menghirup gas
sulfur (gas beracun) yang berada di puncak Sindoro. Tim dari SAR, BPBD, Polhut,
TNI, Polri, Pecinta Alam Grasindo berhasil mengevakuasi korban atas nama Mundi
Ulfuad pada pukul 22.00 WIB kerumah duka,,sedangkan Mufaikin baru dapat di
evakuasi pada pukul 06.00 WIB karena terkendala
cuaca buruk dan medanya terlalu berat.
Koordinator Tim SAR Wonosobo Muhail Effendi mengatakan, korban adalah penduduk Desa Kapulogo Kecamatan Kepil di mana mendaki bersama dengan rombongan 6 orang yakni Ahmad Khosim Islahudin, Miqbal dan Imam Hidayat. Bahkan mereka diketahui pelajar yang tercatat masih sekolah di SMK Almadani Kepil dan SMP 3 Kepil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar