SEMANGAT PAGI

semangat pagi..BILA ADA INFO BENCANA/MUSIBAH SEGERA HUBUNGI EMERGENCY CALL : 024 70703045 / 08122914271)

Jumat, 28 Februari 2014

PASAR INDUK WONOSOBO TERBAKAR

(foto : ilustrasi)
WONOSOBO, suaramerdeka.com - Sembilan kios penggilingan daging dan bakso di kompleks pasar induk Wonosobo terbakar, Jumat (28/2) siang. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu namun isi kios ludes dilalap si jago merah.
Kebakaran bermula dari ledakan kompor gas yang berada di kios penggilingan milik Ny Slamet (60). Api kemudian merembet ke kios milik Hartatik (45) dan menyulut tujuh kios yang berada di sekitarnya.

TRUK HILANG DI TERJANG LAHAR HUJAN MERAPI

VIVAnews - Sebuah truk pengangkut pasir hilang akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Merapi di Kali Woro, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jumat sore 28 Februari 2014.

Banjir lahar dingin ini merupakan yang pertama melewati sungai Kali Woro, semenjak banjir lahar dingin menerjang tahun lalu.

Relawan Gunung Merapi dan warga desa Balerante berusaha mencari keberadan truk pasir yang hanyut dan tertimbun aliran material lahar dingin. Menggunakan sebuah alat berat dan cara manual, warga serta relawan berusaha mencari keberadaan truk.

MENYAKSIKAN LETUSAN PLINIAN GUNUNG KELUD DARI KELUASAN LANGIT


28 Februari 2014, 16.41 

Gunung Kelud (Jawa Timur) akhirnya meletus. Setelah ditingkatkan dari status Aktif Normal (level I) menjadi Waspada (Level II) sejak 2 Februari 2014 seiring migrasi magma segar ke tubuh gunung yang membuat kegempaan vulkaniknya meningkat di atas normal dan lantas diikuti status Siaga (Level III) pada 10 Februari 2014 menyusul injeksi magma segar ke kantung magma dangkal dan tubuh gunung sehingga kegempaan vulkaniknya kian riuh dan bahkan tubuh Gunung Kelud mulai menggelembung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akhirnya menetapkan Gunung Kelud dalam status Awas (Level IV) pada 13 Februari 2014 pukul 21:15 WIB. Dan hanya berselang 95 menit kemudian Gunung Kelud pun memuntahkan magma segarnya sebagai letusan yang bergelora menjelang tengah malam. Gemuruh suara letusan terdengar hingga pelosok Jawa Tengah seperti di Kebumen dan Purbalingga, meski berjarak ratusan kilometer dari Gunung Kelud. Debu vulkaniknya pun melumuri sebagian besar pulau Jawa hingga sempat menghentikan aktivitas sehari-hari sebagian besar penduduk pulau terpadat di Indonesia ini. Delapan bandara pun turut ditutup sementara, mulai dari Juanda (Sidoarjo) di sisi timur hingga Husein Sastranegara (Bandung) di sisi barat. Sebagai imbasnya ratusan penerbangan domestik dan internasional pun dibatalkan. Angka kerugian masih dihitung, namun diduga mencapai trilyunan rupiah.
PVMBG mencatat letusan Gunung Kelud kali ini menghamburkan paling tidak 120 juta meter kubik rempah vulkanik atau hampir sama dengan apa yang disemburkan Gunung Merapi (Jawa Tengah-DIY) dalam letusan 2010-nya. Bedanya durasi letusan Gunung Kelud sangat singkat, yakni hanya beberapa jam saja, dibandingkan Merapi yang selama 1,5 bulan. Perbedaan tajam ini menunjukkan kecepatan pengeluaran rempah vulkanik Kelud jauh lebih besar. Singkatnya durasi letusan juga memperlihatkan bahwa gunung berapi yang galak ini kembali ke tabiatnya semula yang sudah dikenal sepanjang abad ke-20. Tabiat itu berupa cepatnya migrasi magma segar yang ditandai oleh cepatnya perubahan status aktivitasnya, durasi letusan cukup singkat sebagai indikasi dari kecilnya volume kantung magma dangkalnya (sehingga cepat terkuras habis) dan letusannya langsung besar atau besar sekali. Hanya satu sifat yang tak muncul, yakni lahar letusan yang umumnya terjadi kala magma segar yang dimuntahkan langsung bercampur dengan air danau kawah yang volumenya bisa puluhan juta meter kubik jika tak dikontrol. Danau kawah Kelud sendiri menghilang pasca November 2007 kala aktivitas gunung berapi ini di luar dugaan justru demikian kalem dan hanya berakhir dengan gundukan lava yang disebut kubah lava 2007. Kubah lava ini mengambil bentuk kerucut yang tingginya 215 meter dengan dasar selebar 470 meter dan bervolume 16 juta meter kubik.

Minggu, 09 Februari 2014

SELAMAT JALAN KAWAN


semarang..kasus pendidikan dasar (diksar) yang berakhir maut. Seorang mahasiswi Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Khusna Arifatul C., 21, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) pencinta alam di Gunung Merbabu, Minggu (9/2/2014).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, mahasiswi Fakultas Ekonomi Unissula asal Kendal itu diperkirakan meninggal dunia saat perjalanan dari base camp lokasi pelaksanaan diksar menuju Puskesmas Selo.
Kejadian itu bermula ketika kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Argajaladri Unissula menggelar diksar di Gunung Merbabu sejak Minggu (2/2/2014) atau sepekan lalu. Minggu ini adalah hari terakhir pelaksanaan diksar yang melibatkan 8 orang peserta dan 18 panitia.

PENDAKI GUNUNG SINDORO TERSAMBAR PETIR


ilustarsi
Sebanyak tiga orang pendaki Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengalami luka bakar serius akibat tersambar petir saat turun gunung pada Sabtu (8/2) malam.
Kasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, di Temanggung, Minggu, mengatakan ketiga korban Jafar Amir, Ferdian F, dan Doddy A anggota pecinta alam Wanapac dari Cilandak, Jakarta.
“Saat ini ketiga korban telah berhasil dievakuasi dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan, Kabupaten Temanggung,” katanya.