SEMANGAT PAGI

semangat pagi..BILA ADA INFO BENCANA/MUSIBAH SEGERA HUBUNGI EMERGENCY CALL : 024 70703045 / 08122914271)

Senin, 21 April 2014

REFLEKSI HARI BUMI

Setiap tanggal 22 April, selalu diperingati sebagai Hari Bumi Internasional (International Earth Day). Sejarahnya, Hari Bumi berawal dari demonstrasi mengecam para perusak bumi, yang dilakukan jutaan orang pada tanggal 22 April 1970 di Fifth Avenue, New York. Penggagasnya sendiri yaitu seorang senator Amerika Serikat dari Wisconsin, sekaligus pengajar lingkungan hidup, Gaylord Nelson.
Dari peringatan Hari Bumi, yang telah rutin dilakukan selama 42 tahun terakhir ini. Maka tentu ada titik-titik refleksi yang dapat diambil setiap tahunnya. Terutama bagaimana manusia memperlakukan alam selama ini. Alam yang melahirkan bumi yang indah nan kaya, alam yang telah menyediakan sedikit ruang di bawah kolong langit, bagi miliaran makluk yang bernama manusia.

Senin, 31 Maret 2014

18 Rumah Terkena Longsor di Wonogiri

Wonogiri — Bencana longsor menimpa 18 rumah di Kismantoro, Minggu(30/3) dini hari. Tak hanya merusak rumah, longsor juga memutuskan akses penghubung Wonogiri-Pacitan lantaran badan jalan tertimbun material.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Sundoro mengatakan 18 rumah yang rusak tersebut terdiri 13 rumah di Desa Pucung dan lima rumah di Desa Plosorejo.
“Rata-rata rusaknya bangunan rumah warga ada yang ringan dan ada yang rusak berat tapi kebanyakan dinding belakang rumah jebol. Untuk kerugiannya masih kita inventarisasi,” jelasnya.
Peristiwa serupa juga terjadi di Manyaran beberapa hari lalu. Sebanyak 8 rumah rusak tertimbun longsor, bahkan menewaskan dua warga setempat.
Di Desa Gesing Kecamatan Kismantoro jembatan antar desa juga nyaris putus diterjang banjir.

Kamis, 13 Maret 2014

Gunung Slamet Masih Semburkan Asap Hitam


TEMPO.COPemalang - Kawah Gunung Slamet terus mengeluarkan asap sejak Kamis dinihari sampai pagi, 13 Maret 2014. Dari Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, kepulan asap cokelat kehitaman itu terlihat menyembur sejak pukul 00.43.

Dari pantauan Tempo, cuaca di Gunung Slamet pada Rabu malam cukup cerah. Kabut tebal yang menyelimuti gunung tertinggi di Jawa Tengah sejak Rabu pagi itu menyingit setelah hujan mengguyur sekitar pukul 21.30. Cerahnya cuaca di Gunung Slamet bertahan hingga Kamis pukul 06.00.

Sebelum tertutup kabut, gunung dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih meletuskan asap dengan ketinggian sekitar 1.000 meter. Asap yang mengandung abu vulkanis itu terbawa angin ke arah utara dan sebagian ke timur.

Sabtu, 01 Maret 2014

Ratusan Kios di Pasar Sampang Hangus

CILACAP - Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap dan Banyumas serta Pertamina Refinery Unit IV Cilacap memadamkan kebakaran yang melanda Pasar Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, kebakaran tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 01.15 WIB. Awalnya, api terlihat kecil dan selanjutnya semakin membesar hingga meludeskan seratusan kios yang ada di lantai dua," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto, Sabtu (1/3).

Menurut dia, warga yang melihat kejadian tersebut segera melapor ke Kepolisian Sektor Sampang dan BPBD Cilacap.
Empat unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik BPBD Cilacap dikerahkan.

Jumat, 28 Februari 2014

PASAR INDUK WONOSOBO TERBAKAR

(foto : ilustrasi)
WONOSOBO, suaramerdeka.com - Sembilan kios penggilingan daging dan bakso di kompleks pasar induk Wonosobo terbakar, Jumat (28/2) siang. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu namun isi kios ludes dilalap si jago merah.
Kebakaran bermula dari ledakan kompor gas yang berada di kios penggilingan milik Ny Slamet (60). Api kemudian merembet ke kios milik Hartatik (45) dan menyulut tujuh kios yang berada di sekitarnya.

TRUK HILANG DI TERJANG LAHAR HUJAN MERAPI

VIVAnews - Sebuah truk pengangkut pasir hilang akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Merapi di Kali Woro, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jumat sore 28 Februari 2014.

Banjir lahar dingin ini merupakan yang pertama melewati sungai Kali Woro, semenjak banjir lahar dingin menerjang tahun lalu.

Relawan Gunung Merapi dan warga desa Balerante berusaha mencari keberadan truk pasir yang hanyut dan tertimbun aliran material lahar dingin. Menggunakan sebuah alat berat dan cara manual, warga serta relawan berusaha mencari keberadaan truk.

MENYAKSIKAN LETUSAN PLINIAN GUNUNG KELUD DARI KELUASAN LANGIT


28 Februari 2014, 16.41 

Gunung Kelud (Jawa Timur) akhirnya meletus. Setelah ditingkatkan dari status Aktif Normal (level I) menjadi Waspada (Level II) sejak 2 Februari 2014 seiring migrasi magma segar ke tubuh gunung yang membuat kegempaan vulkaniknya meningkat di atas normal dan lantas diikuti status Siaga (Level III) pada 10 Februari 2014 menyusul injeksi magma segar ke kantung magma dangkal dan tubuh gunung sehingga kegempaan vulkaniknya kian riuh dan bahkan tubuh Gunung Kelud mulai menggelembung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akhirnya menetapkan Gunung Kelud dalam status Awas (Level IV) pada 13 Februari 2014 pukul 21:15 WIB. Dan hanya berselang 95 menit kemudian Gunung Kelud pun memuntahkan magma segarnya sebagai letusan yang bergelora menjelang tengah malam. Gemuruh suara letusan terdengar hingga pelosok Jawa Tengah seperti di Kebumen dan Purbalingga, meski berjarak ratusan kilometer dari Gunung Kelud. Debu vulkaniknya pun melumuri sebagian besar pulau Jawa hingga sempat menghentikan aktivitas sehari-hari sebagian besar penduduk pulau terpadat di Indonesia ini. Delapan bandara pun turut ditutup sementara, mulai dari Juanda (Sidoarjo) di sisi timur hingga Husein Sastranegara (Bandung) di sisi barat. Sebagai imbasnya ratusan penerbangan domestik dan internasional pun dibatalkan. Angka kerugian masih dihitung, namun diduga mencapai trilyunan rupiah.
PVMBG mencatat letusan Gunung Kelud kali ini menghamburkan paling tidak 120 juta meter kubik rempah vulkanik atau hampir sama dengan apa yang disemburkan Gunung Merapi (Jawa Tengah-DIY) dalam letusan 2010-nya. Bedanya durasi letusan Gunung Kelud sangat singkat, yakni hanya beberapa jam saja, dibandingkan Merapi yang selama 1,5 bulan. Perbedaan tajam ini menunjukkan kecepatan pengeluaran rempah vulkanik Kelud jauh lebih besar. Singkatnya durasi letusan juga memperlihatkan bahwa gunung berapi yang galak ini kembali ke tabiatnya semula yang sudah dikenal sepanjang abad ke-20. Tabiat itu berupa cepatnya migrasi magma segar yang ditandai oleh cepatnya perubahan status aktivitasnya, durasi letusan cukup singkat sebagai indikasi dari kecilnya volume kantung magma dangkalnya (sehingga cepat terkuras habis) dan letusannya langsung besar atau besar sekali. Hanya satu sifat yang tak muncul, yakni lahar letusan yang umumnya terjadi kala magma segar yang dimuntahkan langsung bercampur dengan air danau kawah yang volumenya bisa puluhan juta meter kubik jika tak dikontrol. Danau kawah Kelud sendiri menghilang pasca November 2007 kala aktivitas gunung berapi ini di luar dugaan justru demikian kalem dan hanya berakhir dengan gundukan lava yang disebut kubah lava 2007. Kubah lava ini mengambil bentuk kerucut yang tingginya 215 meter dengan dasar selebar 470 meter dan bervolume 16 juta meter kubik.

Minggu, 09 Februari 2014

SELAMAT JALAN KAWAN


semarang..kasus pendidikan dasar (diksar) yang berakhir maut. Seorang mahasiswi Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Khusna Arifatul C., 21, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) pencinta alam di Gunung Merbabu, Minggu (9/2/2014).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, mahasiswi Fakultas Ekonomi Unissula asal Kendal itu diperkirakan meninggal dunia saat perjalanan dari base camp lokasi pelaksanaan diksar menuju Puskesmas Selo.
Kejadian itu bermula ketika kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Argajaladri Unissula menggelar diksar di Gunung Merbabu sejak Minggu (2/2/2014) atau sepekan lalu. Minggu ini adalah hari terakhir pelaksanaan diksar yang melibatkan 8 orang peserta dan 18 panitia.

PENDAKI GUNUNG SINDORO TERSAMBAR PETIR


ilustarsi
Sebanyak tiga orang pendaki Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengalami luka bakar serius akibat tersambar petir saat turun gunung pada Sabtu (8/2) malam.
Kasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, di Temanggung, Minggu, mengatakan ketiga korban Jafar Amir, Ferdian F, dan Doddy A anggota pecinta alam Wanapac dari Cilandak, Jakarta.
“Saat ini ketiga korban telah berhasil dievakuasi dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan, Kabupaten Temanggung,” katanya.

Senin, 20 Januari 2014

PENDATAAN RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA JAWA TENGAH

BERDASARKAN SURAT DARI BPBD PROV. JATENG TANGGAL 15 JANUARI 2014 TENTANG PENDATAAN RELAWAN PB; DIMOHON REKAN-REKAN ANGGOTA SARDA JATENG KAB./KOTA SE-JATENG MENGIRIMKAN DATA ANGGOTA GUNA DIDAFTARKAN KEMBALI MELALUI SARDA JATENG. DATA ANGGOTA SUDAH DITERIMA PALING LAMBAT TANGGAL 25 JANUARI 2014.

Minggu, 19 Januari 2014

Banjir Pati

Teraspos - Puluhan desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu, dilanda banjir menyusul tingginya curah hujan di daerah setempat selama beberapa hari terakhir.

"Curah hujan yang cukup tinggi, berdampak pada peningkatan debit air sungai di masing-masing daerah mengalami lonjakan dan sebagian besar meluap hingga menggenangi sejumlah pemukiman warga," kata Kepala Harian BPBD Kabupaten Pati, Sujono, di Pati, Minggu malam.

Banjir yang melanda puluhan desa terjadi sejak Sabtu (18/1) hingga sekarang.
Adapun jumlah desa yang tercatat dilanda banjir hingga saat ini, sebanyak 29 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Pati.

Dua Penambang Pasir Merapi Diterjang Lahar Dingin


TEMPO.COSleman - Dua orang tewas akibat banjir lahar hujan di Kali (sungai) Gendol di lereng Gunung Merapi, Ahad, 19 Januari 2014. Kedua korban, Hartono dan Edi, warga kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah, tengah menambang pasir di sungai saat lahar dingin menerjang perbatasan antara Dusun Kaliadem dan Dusun Jambu.

Hartono yang bekerja sebagai sopir truk pengakut pasir dan Edi sebagai kernet tenggelam bersama kendaraan mereka. Truk dengan nomor kendaraan K-1979-EB itu tenggelam dan sebuah alat berat backhoe terendam air hingga mesinnya mati. Kedua jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pekalongan dan Batang masih terendam banjir


(foto : ilustrasine gembes)
Pekalongan (ANTARA News) - Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan serta Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, hingga Minggu masih terendam banjir menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan ini sejak Jumat hingga Minggu pagi.


Ribuan rumah penduduk Pekalongan dan Batang tergenang air sehingga memaksa mereka untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.



Puluhan rumah warga di Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, tergenang air dengan ketinggian lebih dari 30 cm. Rumah warga ini lokasinya berhimpitan dengan Sungai Sepait yang alirannya meluber hingga ke permukiman warga. Selain itu, posisi rumah juga jauh lebih rendah daripada permukaan jalan.



Sejumlah rumah tampak tertutup ditinggalkan penghuninya yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sabtu, 18 Januari 2014

SEMARANG BANJIR


Metrotvnews.com, Semarang: Hujan yang terus mengguyur Kota Semarang sejak Jumat (17/1) hingga Sabtu ini menyebabkan sejumlah ruas jalan protokol di wilayah tersebut digenangi banjir.


Banjir tampak menggenangi beberapa titik, antara lain Jalan Citarum, Jalan dr Cipto, Jalan MT Haryono, Jalan Pattimura dengan ketinggian air yang bervariasi.



Di Jalan Citarum, misalnya, banjir menggenang dengan ketinggian sekitar 20-30 centimeter dan ketinggiannya semakin bertambah mendekati persimpangan menuju kawasan Pasar Johar Semarang.



Demikian pula di Jalan Pattimura sampai arah Bundaran Bubakan Semarang, ketinggian air mencapai 30-50 cm sehingga "memaksa" sejumlah pengendara kendaraan bermotor untuk berputar arah.


Banjir Rendam rumah warga di Pekalongan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Hujan deras yang mengguyur Kota Pekalongan sejak Jumat (17/1) dini hari hingga Sabtu (18/1) mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan tergenang air.

"Kawasan Banyu Urip dan Tirto paling banyak rumah yang terendam. Semalam saya turun ke Tirto baru dapat dua kelurahan, dan mereka rumahnya terendam semua. Ini saya lagi meluncur ke Karang Jompo, Tirto lagi yang merata banjirnya" terang Ifa Hanif, Sabtu (18/1).

Kamis, 16 Januari 2014

Awas BANJIR !!!!

Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Menanggulangi Banjir


Pengertian banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi  dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran Permukaan = Curah Hujan – (Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke udara)

Banjir Kembali Terjang Sebagian Wilayah Jepara


Kepala BPBD Kabupaten Jepara, Lulus Suprayetno, Jepara (Foto - Rhobi Shani)
Kepala BPBD Kabupaten Jepara, Lulus Suprayetno, Jepara (Foto - Rhobi Shani)

Ketinggian air yang merendam rumah warga hingga 80 Cm
JEPARA, Jaingnews.com - Akibat hujan lebat yang turun pada Rabu (15/1/2014) malam, banjir kembali menerjang Kabupaten Jepara. Kali ini banjir setinggi satu meter melanda Desa Sumber Rejo Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara. Kondisi tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Jepara Lulus Suprayetno, Kamis (16/1/2014) pagi.

Selasa, 14 Januari 2014

Tanggul Jebol, Kota Semarang Diterjang Banjir

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Selasa (14/1/2014) mulai pukul 17.00 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB mengakibatkan banjir di wilayah Kecamatan Tugu dan Ngaliyan.
Informasi yang dihimpun, banjir itu dikarenakan tanggul di Sungai Bringin jebol.
Ketua RT 06 RW 03 Plumbon, Kecamatan Ngaliyan, Sapto menyatakan, ada tanggul di Kali Beringin dan Kali Irigasi Utara yang jebol. Banjir merendam wilayah permukiman warga setinggi setengah meter.
"Kali ini cukup parah," tuturnya,  Selasa (14/1/2014) malam.
Data yang terkumpul, wilayah Kecamatan Tugu yang terendam banjir yaitu  Kelurahan Mangkang Wetan, Kelurahan Mangunharjo dan Kelurahan Karang Gayam. Adapun Kecamatan Ngaliyan antara lain Kelurahan Wonosari dan Kelurahan Plumbon.
Kini, banjir sudah mulai surut jelang tengah malam. Informasi dari staf Basarnas menyebut ketinggian genangan sudah menurun drastis, tinggal 10 sentimeter hingga 20 sentimeter

sumber